Selamat Jumpa Kembali Sahabat Ayuk Candra..
Minggu ini kami kedatangan pasien dengan keluhan "Turun Berok". Seorang pria datang dalam kondisi turun berok yang menyebabkan kantung buah zakarnya membesar, saking besarnya menyebabkan kulit buah zakarnya memerah. Alhamdulillah berkat izin Allah pada kunjungan keduanya hasil positip telah didapatkan, kantung zakar sudah kembali ke keadaan normalnya, dan jaringan bagian dalam perut sudah dapat di kembalikan ke posisinya semula. 
Turun Berok pada pria atau istilah “Hernia” adalah kondisi ketika jaringan dalam perut (seperti usus atau lemak) menyelip ke celah pada dinding otot perut, sehingga tampak menonjol dari luar. 
Pada pria, ukuran turun berok biasanya lebih besar dibanding wanita. Hal ini karena pria memiliki kanal inguinal, yaitu saluran alami dari dinding perut menuju testis. 
Penderita turun berok biasanya merasakan ketidaknyamanan, nyeri tumpul, atau rasa berat di area selangkangan. 
 Benjolan cenderung semakin terlihat ketika penderita melakukan aktivitas seperti:
Batuk, Mengangkat beban, Berdiri lama, Mengejan,Batuk dan Bersin, Olahraga berat, Tertawa keras atau menangis. 
Jenis turun berok pada Pria.
Turun berok pada pria terbagi menjadi tiga jenis utama. Kasus yang paling umum yaitu turun berok inguinalis.
Agar lebih paham, berikut penjelasan singkat tentang masing-masing jenis turun berok / hernia beserta tandanya: 
 1. Hernia Inguinalis
Jenis hernia yang disebabkan akibat usus menonjol melalui saluran inguinalis di selangkangan. Tandanya berupa benjolan di selangkangan yang terlihat saat batuk atau mengejan.
Jenis hernia inguinalis terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
Hernia Inguinalis Indirek: Terjadi karena dinding perut yang lemah atau tidak menutup sempurna canalis inguinalis sehingga organ dalam perut bisa masuk ke canalis inguinalis atau lorong di selangkangan dan masuk ke kantong buah zakar.
Hernia Inguinalis Direk: Menonjol langsung dari dinding perut akibat lemahnya otot perut. 
2. Hernia Insisional
Biasanya terjadi setelah operasi perut. Penyebabnya akibat adanya tekanan berlebih sebelum sayatan sembuh, misalnya berolahraga berat belum lama setelah operasi.
Tanda hernia insisional adalah adanya benjolan di area bekas sayatan yang dapat membesar dengan waktu. 
 3. Hernia Umbilikalis
Jenis hernia umbilikalis disebabkan oleh menonjolnya usus atau jaringan lemak melalui titik lemah di sekitar pusar.
Biasanya menimpa pria dewasa dengan berat badan berlebih. Hernia umbilikalis bisa terasa nyeri.
Gejala Hernia pada Pria
Gejala paling menonjol dari hernia pada pria adalah munculnya benjolan di area selangkangan. Ukurannya bisa terlihat lebih besar saat berdiri, batuk, atau mengangkat beban. 
Supaya lebih mudah dikenali, berikut beberapa tanda-tanda hernia pada pria: 
Benjolan di selangkangan atau dekat tulang kemaluan
Benjolan terasa nyeri atau tidak nyaman di selangkangan
Rasa nyeri terkadang menjalar hingga ke testis
Sensasi terbakar atau perih di sekitar benjolan
Skrotum membengkak jika usus atau jaringan ikut turun
Rasa seperti tertarik di selangkangan, terutama setelah beraktivitas.
Nyeri saat mengangkat benda berat, membungkuk, atau berolahraga.
Mual dan muntah (bisa pertanda hernia terjepit yang berbahaya) 
Penyebab Hernia pada Pria 
Lantas, apa penyebab penyakit hernia pada pria? 
Pada kebanyakan kasus, hernia pada pria terjadi akibat otot perut yang melemah sehingga usus atau jaringan lain bisa menonjol keluar. 
 Kondisi ini bisa disebabkan karena riwayat operasi, bawaan sejak lahir, hingga pola hidup. Selain itu, terdapat sejumlah faktor risiko yang membuat seorang pria rentan mengalami hernia, di antaranya:
Usia lanjut (≥60 tahun)
Kelebihan berat badan atau obesitas
Mengangkat beban berat terlalu sering
Kebiasaan merokok (nikotin bisa melemahkan elastisitas sehingga jaringan lebih rapuh)
Batuk kronis
Sering mengejan saat buang air besar atau kecil (misalnya karena konstipasi atau pembesaran prostat)
Riwayat operasi di perut bagian bawah yang bisa melemahkan otot sekitar 
Ciri, Komplikasi & Pengobatan 
Diagnosis Hernia pada Pria 
Diagnosis hernia pada pria dilakukan dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan meraba hernia sambil meminta pasien untuk batuk atau mengejan.
Selain itu, tes laboratorium (seperti tes urin dan hitung darah lengkap) juga bisa dilakukan sebagai tahap lanjutan untuk mengantisipasi potensi kondisi lain.
Untuk mengonfirmasi diagnosis, dokter akan melakukan tes pencitraan, seperti rontgen perut atau ultrasonografi (USG), sehingga tingkat keparahannya terlihat jelas.
Setelah itu, dokter bisa menentukan apakah penderitanya akan dioperasi atau tidak. Berikut faktor yang membuat operasi lebih disarankan:
Jenis hernia inguinalis, karena paling rentan strangulasi.
Hernia yang berisi bagian usus, otot, atau jaringan lainnya.
Hernia yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Cara Mengobati Hernia pada Pria
Tidak sedikit yang bertanya cara mengobati turun berok pada pria secara alami.
Namun hernia cenderung memburuk seiring waktu. Oleh karena itu dibutuhkan intervensi medis sebelum memicu komplikasi.
Pengobatan yang diberikan berupa:
Mengenakan Sabuk Hernia (Truss Hernia): Membantu menahan benjolan selama beraktivitas, tetapi bukan solusi jangka panjang.
Pengobatan Anti Nyeri: Berfungsi meredakan ketidaknyamanan, tetapi tidak memperbaiki penyebab hernia.
Fisioterapi: Latihan untuk memperkuat otot perut, tetapi tidak menutup celah hernia. Misalnya,  side plank, bridge pose, pelvic tilt, dll.
Operasi Laporoskopi: Prosedur paling efektif melalui operasi minimal invasif dengan kamera untuk mengembalikan hernia ke posisi semula.
Jika Anda bertanya apakah operasi hernia termasuk operasi besar? Kalau memilih prosedur laparoskopi, maka bukan operasi besar.
Laparoskopi paling disarankan karena sayatan kecil dan luka minimal, sehingga hasilnya lebih presisi, maksimal dan cepat pulih.
Namun bisa dibilang operasi besar karena melibatkan penggunaan anestesi dan tim medis.
Apakah Hernia Berbahaya?
hernia strangulasi
Ilustrasi Hernia Terjepit (Strangulasi)
Pertanyaan paling sering muncul adalah apakah penyakit hernia itu sangat berbahaya?
Jawabannya, bisa berbahaya kalau sudah memicu komplikasi. 
Hernia yang memburuk seiring waktu bisa terjepit (strangulasi) yang menyebabkan komplikasi lain, seperti:
Strangulasi (Terjepit): Jika usus terjepit dalam kantung hernia, aliran darah bisa terhambat dan memicu kematian jaringan dan infeksi serius yang mengancam jiwa. 
Obstruksi Usus: Hernia bisa menjepit usus dan membuatnya menyumbat, sehingga mengganggu pergerakan makanan dan gas, dan menimbulkan nyeri dan muntah. 
Hernia Membesar: Hernia yang tidak ditangani bisa semakin besar dan membuatnya lebih sulit untuk dioperasi.
Pencegahan Hernia pada Pria
Hernia yang sudah ada sejak lahir tidak bisa dicegah. 
Namun kasus hernia yang timbul akibat kebiasaan sehari-hari, seperti olahraga berat, bisa dicegah dengan melakukan hal-hal berikut:
Angkat beban dengan teknik yang benar (tekuk lutut saat mengangkat dan punggung tetap lurus).
Jaga berat badan untuk mengurangi tekanan pada dinding perut.
Latihan penguatan otot inti seperti plank.
Berhenti merokok karena bisa melemahkan jaringan otot.
Hindari menahan napas saat mengejan (misalnya menahan napas saat buang air besar atau mengangkat beban).
 






 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar